Senin, 07 Juli 2014

Ramadan sebagai momentum untuk menambah kualitas dan kebanggan kita terhadap Islam

Berawal dari suami saya yang mengirimkan link youtube di alamat :

Mumpung lagi heboh Piala Dunia di stasiun televisi kita, video tersebut berisi foto-foto para pemain sepak bola dunia yang sedang melaksanakan ritual khusuk sebelum pertandingan dimulai atau saat moment-moment berharga dari sebuah pertandingan sepak bola yaitu sebuah GOAL terjadi. Entah mengapa setelah selesai menonton video tersebut dada saya bergetar, SUBHANALLOH, hal yang belum pernah saya lihat dan rasakan,.sebenaranya saya bukan fans bola layaknya suami tetapi dari dialah saya mengetahui bahwa sepak bola itu banyak cerita bahkan banyak perilaku pemainnya yang bisa dicontoh..pastinya saya bingung saat itu tapi dengan melihat video ini akhirnya saya mengerti….


Kilasan diatas merupakan prolog dari sebuah pemikiran saya tentang dunia islam dan dunianya saat ini. Jika kita baca berita di belahan dunia manapun islam telah banyak berkembang mengenai jumlah pengikutnya, saya sempat kaget ketika mengetahui bahwa pemeluk umat islam setiap tahunnya mengalami kenaikan hal ini bisa kita lihat dari media online seperti: http://www.bersamadakwah.com/2011/09/inilah-jumlah-muslim-dan-perkembangan.html. Bahwa jumlah dari penduduk muslim terus bertambah adalah benar tapi, apakah begitu halnya dengan kualitas setiap muslimnya? Berbicara dengan kualitas tentunya kita pasti ingat akan sabda Alloh SWT dalam surat Ali imron 3 ayat 110:


Artinya: “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Alloh sekiranya ahli kitab beriman, tentunya itu lebih baik  bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang- orang yang fasik. 

Kalimat ini merupakan persaksian Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) atas Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang mengikutinya, bahwa mereka itu diciptakan dengan segala keutamaannya. 


Jadi kesimpulannya, memang benar kita umat islam merupakan manusia pilihan, tapi tentunya dengan konsekwensi perbuatan pilihan pula khan?diantara banyaknya budaya hedonis duniawi yang semakin marak akhir-akhir ini, diantara begitu banyaknya hal yang menjadi samar, yang haram menjadi halal, sebagai contoh makanan, tak peduli  produsen pembuatnya sudah melakukan sertifikasi halal atau tidak kita tidak peduli. pernah berpikir nggak jika seluruh kehidupan kita memang direkayasa sedemikian hingga, gwazul fikry..perang pemikiran terhadap islam sudah masuk di segala penjuru kehidupan, ada campur tangan dari umat diluar islam yang tentunya tidak ingin melihat islam berkembang dan berkualitas. 
Bagaimana kita sebagai umat islam seharusnya? saat inilah  kebanggan kita sebagai umat islam tengah diuji. Bagaimanakah cara kita menumbuhkembangkan kebanggan kita sebagai umat islam?
1. Harus Dimulai dari diri dan lingkungan kita dengan menciptakan lingkungan yang berpegang kembali kepada Alloh, Rasul dan Tuntunan Islam secara kaffah, kembali kepada Al qur an dan sunah.
2. Mencari teman yang terus mengingatkan kita kearah kebaikan
3. Menghidupkan kembali tradisi-tradisi islam sebagai contoh sederhana berdoa sebagai wujud identitas kita sebagai muslim layaknya yang dilakukan teman-teman pemain sepak bola muslim dunia sesuai prolog diatas, selalu bersemangat di setiap kegiatan kita sehari-hari seperti kecepatan 42Mbps nya Indosat yang penuh semangat, melesat dengan cepat:)


Semoga ramadan kali ini, menjadi momentum untuk menambah kualitas dan kebanggan kita terhadap Islam, bertambahnya kualitas dan kebanggan kita sebagai umat terbaik pilihan Alloh SWT, aamiin… 

WallahualambissahabJ

Minggu, 06 Juli 2014

Tergelitik Berbagi Setelah..

Selama ini jika sedang dalam perjalanan dan telah memasuki waktu sholat, biasanya kami akan sholat di dalam kendaraan(umum-red)misalnya ketika pulang dengan kereta argo anggrek dari Gambir ke Pasar Turi Sby, kalau dulu berangkat dari gambir sesudah ashar maka saat sholat maghrib, isya dan subuh akan kita kerjakan

di dalam kereta dengan duduk. Wudhunya ya melakukan tayamum dengan mengusap tangan ke tempat duduk kereta atau dinding kereta. 

ada lagi ketika tamu yang setiap bulan datang, tamu khususnya para cewek:p (maaf) karena datangnya tidak diundang dan tidak diantar pula alias bisa sewaktu-waktu, maka jika datengnya waktu siang hari dan kebetulan telah lewat beberapa jam dari saat dzuhur karena sesuatu hal, maka kami mengartikan ya mulai ga sholatnya pada saat dzuhur itu donk:) Naahh ketika waktunya tamu itu harus pulang dia jg ngaak bakal pamitan, bisa kapan saja pulang, bisa jadi saat kondiri kita di kantor, atau sedang di luar rumah, kebetulan sudah masuk waktu dzuhur...nah..karena sebagai muslim kita harus mandi junub, biasanya kami juga akan menunggu saat pulang agar bsa mandi junub, otomatis sholatnya yg lewat tadi yaitu duhur, ashar kita lewati. baru sholat dirumah biasanya saat magrib. yang dzuhur dan ashar tidak pernah kita ganti alias qodo'

kami seperti disadarkan..ketika kebetulan kajian DM beberapa hari lalu menghadirkan ustzh Ahmad Sarwat, LC..pengisi rubrik warnawarniislam, lulusan Al azhar yang biodatanya ada di gambar bawah:)

beliau mengatakan, yang dicontohkan rasul saat sholat di atas ontanya saat itu dan yang kemudian menjadi dalil yang diyakini oleh para ulama, adalah sholat sunah, beliau tidak pernah melakukan sholat wajib di atas onta, beliau pasti turun dan melakukan sholat wajib di atas tanah yg dipijak, menghadap kiblat dan berdiri(kecuali kondisi sakit beda ya-red)...klo riwayat maaf saya lupa yg menuliskannya, untuk hal tayamum, di kendaraan, bagian mana ada debunya?, belajar lagi untuk wudhu minimalis, nabi pernah mencontohkan satu mud air kalau dihitung kira2..60ml, seukuran aqua botol yang kecil,...nah sebetulnya terkait dengan hal ini ada 4 pendapat yang hadir saat di dlm kendaraan dan kebetulan sudah masuk waktu sholat:
1. turun dan melakukan sholat, bisa saat pemberhentian di stasiun or halte
2. melaksanakan sholat dalam keadaan darurat, duduk dll.. tapi ini sebatas menghormati wkt sholat, dan nanti jika sudah turun harus diganti..
3. tidak melakukan sholat karena kondisinya tidak mungkin krn tidak akan bisa sholat tanpa memenuhi syarat n rukunnya misal: dngan berdiri, sholatnya nanti saja jika sudah turun dari kendaraan.
4. tidak sholat di kendaraan dan tidak menggantinya saat turun di kendaraan..
maka kebanyakan yg dipakai adalah yg no 2, karena nabi jg pernah mencontohkan saat perang khondaq yg pada saat itu terlewat sholat ashar-isya, rasul menyuruh bilal untuk adzan dan khomat di tengah malam, rosul melaksanakan sholat ashar, magrib dan isya bergiliran..

tentang tamu wanita tadi...ustaz melakukan permisalan. jika nanti kitab amalan tentang sholat kita dibuka, bagaimana jika tidak di ganti yang bolong2 tiap bulan itu tadi?sholat wajib selamanya tidak akan bsa diganti dngan byknya sholat sunah, ibarat bangunan sholat wajib adalah tiangnya sedangkan sunah adalah tambahan untuk estetikanya misal wallpaper atau kaligrafinya, jadi tidak akan pernah bisa kedudukannya diganti, lewat ya ganti..selanjutnya apa yg bisa kita lakukan? sebagai manusia biasa yaa dengan tetap mengakui jika memang kita bgtu bnyak punya kekurangan, memohon ampun serta berdoa supaya yang dilakukan benar adanya dan tentunya diterima:)
wallahualam bissahab..

#KamusDMhari2"SholatDalamPerjalanan"UstazAhmadSarwat,LC,MA

Kemana sajah antum, dicariin tuuuh…Jangan lupa diambil hadiahnya yaa:)

Ramadan adalah waktunya puasa, waktunya ada ronda malam dengan peralatan yang menimbulkan bunyi2an buat bangungin orang sahur, waktunya tarawih dan minta tanda tangan ustadz, bisa nungguin ustaznya langsung atau tinggal titip ke temen-temen jika kita terburu-buru mau pulang dengan alasan nonton film *saya banget itu*.. maklum saat saya kecil kan tidak banyak stasiun TV swasta apalagi jaringan TV kabel seperti sekarang, jadi terhadap televisi yang ada tontonan bagus ya pasti seneng banget, Ramadan juga waktunya punya baju baru karena saat inilah ayah dan ibu kita biasanya membelikan baju lebaran..inilah Ramadan versi anak-anak seusia saya saat itu.


Ramadan adalah waktunya berpuasa sebulan penuh, waktunya ada pondok Ramadan yang mengambil beberapa hari saat kita libur awal atau tengah puasa, waktunya tadarus, waktunya liburan panjang karena biasanya libur lebaran juga merupakan libur panjang yang ditunggu-tunggu.. inilah Ramadan versi saya sekolah SMP SMU

Naahhh seiring waktu yang ditempuh..hingga mendekati usia kepala tiga ini..bagaimana kita memaknai Ramadan kali ini?pastinya memaknai Ramadan tidak akan bisa lepas dari apa yg telah kita lalui. Menurut saya sekeluarga...momentum pertama Ramadan mengingatkan kembali untuk mencari jadual cuti dan pesan tiket mudik hehehe, maklum kita adalah pendatang yang kebetulan ikut mencari nafkah di ibukota dan berpeluang mudik yaa saat  lebaran itu, waktunya mendapatkan pencerahan ruhani karena pasti kantor tercinta kita Indosat sudah siap dengan jadual kajian sehabis dhuhur dengan mendatangkan para ustadz maupun ustadzah, motivator atau praktisi ilmu untuk mendongrak pengetahuan kita tentang ajaran Islam dan semangat menuju kebaikan pastinya.

Mumpung lagi hangat2nya.. diantara hiruk pikuk pesta demokrasi yang puncaknya di tanggal 9 april 2014 saat kita mempunyai kesempatan untuk memilih Pemimpin ..diantara ramenya media social, ada yang membanggakan capresnya bahkan kadang ikut-ikutan mencari aib, bukan prestasi yang dibincangkan tetapi justru aib yang dimana Alloh sudah berfirman : 

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." Al Hujurat:12

seperti slogan IM3 “Beli IM3 Gratisnya 24 Jam”..Alloh datang niy ngasi hadiah kepada kita,tak tanggung-tanggung loh..nga cuman 24 jam bahkan kalau tembus setara dengan 1000 bulan loh, Kemana sajah antum, dicariin tuuuh…Jangan lupa diambil hadiahnya yaa:)

benaar..ternyata Alloh sangat mencintai kita..buktinya Dia mengirimkan Ramadan agar kita semua tersadar, tersadar karena apa? tersadar karena mungkin kemaren kita banyak salah dan dosa , ikut-ikutan ribut-ribut meski di social media padahal kita sesama saudara , waktunya kembali ke jalan Alloh karena semua yang ada di Ramadan dilipat gandakan..

”Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan  (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bukankah ini benar-benar hadiah yang tak ternilai yang dikirimkan oleh Alloh untuk kita, begitu banyak reward yang memang tak kasad mata, hanya terlihat bagi bagi kita yang menyakininya..Ramadan melembutkan hati kami kembali, mengingat  orang tua yang jauh di sana, betapa kita harus bersyukur masih memilikinya, masih punya peluang untuk bisa menghubungi dan mengunjunginya . berpuassa tidak hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, tapi sejatinya selain pahala yang dilipatgandakan, kita bisa kembali merasakan hadiah berupa nikmat saat berbuka dan tentunya saat kita nanti dijamu oleh Alloh. Tak tanggung tanggung hadiahnya berupa jamuan dari Alloh secara langsung.

Ramadan memberikan peluang untuk kembali mencintai Alquran karena hanya al Quranlah yang nanti bisa member syafaat kepada kita dan menjadi saksi terhadap panca indera kita dihadapan Alloh, bukan harta atau hal bersifat kebendaan yang kita punyai.

Ramadan memberikan  jaminan bagi setiap muslim yang kaffah untuk mendapatkan malam 1000 bulan. Coba kita hitung secara awam, 1000 bulan jika dibagi dengan 12 bulan, akan kita peroleh angka sekitar 83..jika kita mendapatkan malam lailatul qodar maka kita seperti halnya beribadah yang pahalanya setara dengan 83 th kehidupan kita, jika usia rata-rata kita 60 th, 23 tahunnya ya hadiah juga buat kita, jadi artinya surga?insyaaAlloh..

Mari menyemangati diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita lagi, mumpung masih hari ke 7 ramadan..yuukk mari kita luruskan niat lagi semoga kita tetap diberi  nikmat Iman dan Islam dalam menjalankan aturanNya, qonaah dan kaffah di jalanNya…dan semoga kita mendapatkan hadiah dari Alloh itu tadi..aamiin

Wallahualambissahab..


Senin, 02 Desember 2013

Tiap orang adalah leader minimal untuk dirinya sendiri

Ada yang hilang? Pasti…
Namun bukankah tidak ada yang abadi di dunia ini?abadi hanya milik Alloh SWT, bahkan malaikatnyapun akan dimatikan sesuai riwayat yang pernah saya dengarkan dari guru gaji saya sedari kecil..

Setiap orang adalah leader minimal buat dirinya sendiri, hal yang selalu saya ingat, perkataan dari seorang CEO GE yang talk shownya saya ikuti beberapa hari kemarin, mungkin saya hanya pegawai biasa di tempat saya bekerja sekarang, bukan menjadi apa-apa, sangat kecil jika dibandingkan dengan tempat saya bekerja yang notabene merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, namun disisi lain, selalu saya tegaskan dalam hati saya, saya adalah leader  keluarga saya, leader untuk usaha mandiri yang sudah mulai 1 th ini saya rintis. Mama Chubby…

Benar memang Alloh tidak selalu memberi apa yang kita minta, memang manusia penuh dengan keterbatasan, keterbatasan mata untuk melihat maupun keterbatasan hati untuk menerima segala hal, nah peran khusnudzon disini diperlukan, masa siy kita suudzon kepada pencipta kita, yang telah memberikan semuanya, nikmat hidup dan segala yang berlimpah tanpa kita minta sebelumnya..Galau, hampa pasti ada, namun bagaimaan kita menyingkapinya, kalau saya..., saya suka menuliskan semua yang ada di dalam hati, segala hal dari mulai bahagia, kecewa, hal yang tak tersampaikan, setiap hal yang tidak sesuai dengan hati selalu saya tuliskan melalui sebuah kata, saya suka bercerita, suka menulis, suka bertemu dengan orang2 hebat yang penuh motivasi yang selalu bisa membangkitkan mood booster saya…
Selanjutnyaaa hhmmm memang di dunia ini tidak ada yang mudah, tapi alangkah bijaksananya jika kita tetap menjadi manusia tangguh, yang tak akan goyah oleh goncangan  apapun, bukankah mutiara juga mengalami proses yang sulit, rumit dan lama untuk menjadi sebuah mutiara??menerima, menjalani dan tetap bersyukur, lebih baik berdoa kepadaNya untuk diberikan kelapangan hati, menerima daripada hanya sekedar keinginan  untuk sebuah keluasan rizky terlebih hanya sebuah materi semata..

Selasa, 26 November 2013

Cintaku berlabuh disini..

“sebuah parkiran dengan hamparan sepeda motor ber plat L, berbaris rapi sambil disisi kanan kirinya berderet mobil-mobil agak beragam platnya mulai L, W sampai B. Beberapa hari ini pandangan saya selalu menyapu parkiran motor yang berbatasan dengan gedung sentral dan hamparan MSC yang kokoh berdiri sambil mencari satu sosok wajah. Bertatap mata, saling pandang, hanya hal itu yang saya lakukan dengan “dia” si pemilik badan kurus dan kacamata super minus ketika pandangan saya bertemu dengan “dia”..

cerita itu ternyata sudah berlalu 7 tahun..dialah sekarang yang menjadi suami saya dan ayah dari anak-anak saya ..hamparan parkiran itu adalah gedung Indosat Kayoon Surabaya yang mempertemukan kami untuk pertama kalinya, hingga saya mengikutinya untuk hijrah di Jakarta..Indosat tetap membuat saya cinta terbukti dengan masih seringnya kita bekerja dan berangkat bareng menuju kantor pusat di Monas selama 7 tahun ini. Lingkungan kerja yang nyaman dengan teman kerja seumuran, boss yang meskipun saat jam kerja galak memastikan KPI kita dengan bertubi-tubi request tetapi selalu ramah saat jam istirahat, kegiatan tentang berhamburannya kita menuju musholla untuk melaksanakan sholat jamaah saat adzan berkumandang dari corong speaker gedung, atau bahkan saat ada kur kur teman berulang tahun dengan deliveri Pizza yang kita bisa nikmati saat jam-jam rawan kedua cacing diperut minta jatahnya (jam 15:00 keatas WIB-red). Semua itu adalah sebagian kecil cerita yang menunjukkan begitu cinta dan bangganya saya dan suami terhadap Indosat. Ternyata Indosat bukan hanya sebuah tempat saya menemukan tambatan hati dan rezeki, semua yang ada disini adalah sebuah lingkungan keluarga yang selalu mengingatkan saya untuk terus mencintai dan selalu ingin kembali pulang seperti di rumah sendiriJ

Kamis, 18 Juli 2013

Menjadi pribadi yang Positif dan Produktif

Memasuki pekan kedua Ramadan yang dirasakan makin semangat, suasana kantor dengan kegiatan kajiannya juga semakin menambah pengetahuan kami tentang Al quran dan sunah. Meski di luar negeri kita sedang mendengar banyak terjadi gejolak diantaranya Mesir dengan 7 juta orang demonstran pendukung Presiden Mursinya, maupun di dalam negeri yang masih bergejolak dengan harga sembako sebagai imbas naiknya BBM..Pikiran saya melayang dan berusaha mengingat kembali materi kajian di tanggal 11 Juli 2013 yang mendatangkan isteri dari mantan penyiar acara di salah satu stasiun televisi dan conference call dengan beliau. Kenapa ingatan saya melayang kesana karena menurut saya berbagai gejolak yang terjadi bisa kita jadikan pengalaman sebagaimana yang Pak pepeng dan Ibu tami coba kisahkan pada saat itu. Sebagai penderita Multiple sclerosis sebuah penyakit yang menyerang sistem syaraf pak pepeng harus mengikhlaskan keadaan dirinya lumpuh bagian tubuh kebawah, selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun beliau harus menerima sebuah keadaan yang bahkan belum diketahui apakah penyebab dari sakit tersebut apalagi obatnya, "menerima Apa yang Alloh berikan kepada kita, sesakit apapun, seburuk apapun, menerima dahulu dan minta hanya kepada Alloh untuk bisa menjalani dan sembuh" itu yang selalu saya ingat. Sedangkan peran sang isteri pun tak kalah hebatnya, bagaimana mengurus suami yang sebelumnya sebagai kepala rumah tangga dengan segala kekuatannya, yang saat ini bahkan untuk melaksanakan hajatnyapun harus dibantu. "Multitasking MOM" itu yang saya ingat tentang sosok isteri dari Pak pepeng ini. Melalui sharing mereka sungguh saya merasa sangat kecil dan tentu saja Alloh sangat Maha Kuasa.  Dari kesabaran mereka, meski Pak pepeng sudah tidak bisa bekerja kembali tapi beliau tetap punya prinsip "pantang mati sebelum ajal", beliau melakukan usaha melalui tempat tidurnya, menulis menjadi pilihannya, melalui buku, sharing tentang penyakitnya selama 7 th beliau membuktikan bahwa pasti ada jalan yang Alloh berikan.


melalui cerita diatas dapat kita ambil hikmah:
tentunya kita yang masih dititipi kesehatan untuk tak lupa bersyukur dan bentuknya adalah dengan work hard pray harder tentunya, saat kita masih sehat supaya tidak menyianyiakannya, menjalankan peran kita secara profesional, bekerja positif dan produktif karena ada Alloh yang selalu melihat kita, semoga kita semua terus dilimpahkan rahmatNya dengan rezeki yang terus mengalir fidunya wal akhirah, aamiin... sebagaimana firman Alloh dalan Surat At Thaha 132:


Rabu, 17 Juli 2013

Merindukan pemimpin Sekuat sekaligus Selembut Umar Bin Khatab

Seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat kerja, sembari menyiapkan peralatan perang ke medan jihad karena lingkungan kerja buat kita adalah medan jihad, dan menyiapkan bekal  makanan(kecuali di bulan ramadan ini tentunya) kami sekeluarga selalu menonton berita di salah satu media televisi swasta. Berbagai berita muncul di televisi mulai kasus korupsi yang tidak berkesudahan, harga sembako yang semakin naik akibat kenaikan BBM yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Ingatan saya melayang kepada materi kajian yang sering saya terima mengenai seorang pemimpin besar yang kuat dalam menjalankan tugasnya tetapi sangat lembut hati dan begitu lunaknya beliau ketika berhadapan dengan isteri beliau..tentunya kita pasti sangat mengenal sosok ini, dialah salah seorang khulafaur rasyidin Umar bin khatab..Banyak hadist yang menceritakan kisah beliau diataranya:

1. Pada saat itu terdapat yahudi miskin yang diusir dari masjid karena gubuknya menjadi pemandangan yang buruk diatara masjid yang megah berdiri, kemudian yahudi itu datang kepada Rasulullah dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Singkat cerita yahudi itu diutus Rasulullah untuk menghadap kembali kepada umar dengan membawa sebuah pedang. Ternyata setelah menerima pedang itu Penguasa sekaliber umar pun tunduk dan menangis, ternyata pada pedang yang dibawa yahudi terdapat tanda yang dibuat rasulullah berupa garis lurus, itu artinya meski sebagai penguasa umar harus tetap perprilaku lurus dan memberikan pengayoman masyarakatnya baik yang seiman maupun tidak, SUBHANALLOH..
2. Dikisahkan saat itu terdapat seorang lelaki yang akan mengadu kepada beliau perihal perbuatan isterinya yang sangat cerewet, tapi setelah beliau datang kepada Umar bin Khatab yang saat itu terdiam karena isteri beliau sedang menceramahi beliau, maka setelah isterinya pergi disilahkan lelaki tersebut dan umar berkata: “Taukah engkau kenapa saat isteriku menceramahiku aku hanya diam?” karena dialah seseorang yang selalu menyiapkan makanan untuk aku dan keluargaku, dialah orang yang menyediakan pakaian yang kukenakan sehingga terlihat berwibawa dihadapan kalian, dialah orang yang selalu menungguku dengan kecemasan saat aku belum pulang kerumah dan dialah orang yang melahirkan, mengurus dan membesarkan anak-anakku sehingga menjadi orang yang cerdas dan sholeh di kemudian hari”

Dari dua kisah diatas memberikan  contoh kepada kita tentang tingginya ahlaq seorang pemimpin “Umar bin Khatab”, seorang pemimpin haruslah menjadi seorang yang kuat dalam menegakkan hukum dan syariahnya kepada penduduknya, memikirkan nasib penduduknya bahkan di dalam keluargapun beliau merupakan sosok yang lemah lembut dan cinta keluarga. Pastinya kita akan sangat rindu dengan pola kepemimpinan khalifah sepeninggal rasulullah seperti kepemimpinan Umar, dan yang bisa kita lakukan sebagai rakyat adalah dengan :

      1. Berdoa agar kita memiliki pemimpin yang berjiwa sebagaimana Umar terhadap rakyatnya, menjadi  rakyat dari pemimpin yang hanya takut kepada Alloh SWT, tanpa takut kepada apapun sehingga jika mereka akan berbuat dzolim akan ada Alloh yang melihatnya sebagaimana dalam firmanNYA di surat(QS Yunus: 62):


2. Mulai membangun peradaban dari scoope yang kecil yaitu dari keluarga kita dahulu, meningkatkan pemahaman kita tentang Islam kepada seluruh anggota keluarga, setiap aktivitas yang kita lakukan hendaknya didasarkan kepada Al quran dan Sunahnya, bekerja giat, menularkan hal yang positif kepada lingkungan sekitar, menjadi pribadi yang terbaik, umat yang terbaik.