Senin, 07 November 2011

Idul Adha 1432 H

Allohu akbar..
Allohu akbar..
Allahu Akbar.....lailahaillalloh huwallohuakbar, Allohuakbar walillahilham..

Toilet trainee Azzam


Sebenarnya niatan untuk mengajarkan toilet trainee kepada azzam sudah ada sejak lebran kemarin, tetapi balik lagi karena ibunya yg malas hehhe dan sibuk tentunya akhirnya tugas tetap dibebankan kepada diapers andalan (sweety-red)

Toilet trainee Azzam dimulai di hari Sabtu 05/11/2011(bukan sebuah kebetulan jika bersamaan dengan moment puasa Arafah:))


*Hari pertama, setelah mandi pagi kupastikan dia sudah pipis waktu mandi, 1 jam berikutnya kuantarkan dia ke kamar mandi,dengan celotehannya(ayah..mama icak,icak.(iyaa..azzam pipis yaa)(yaaa)1-5 menit tidak ada pipis yang keluar.
*kutinggal untuk menyiapkan makan di dapur, ganti ayahnya yg mengajak ke kamar mandi untuk mencoba, kudengar rame ayahnya mengajak n mengajarkan untuk pipis tapi hampir 8 menit(kata ayahnya hanya keluar sedikit, yah tak apalah minimal berarti dia mau pipis di KM)beberapa menit berikutnya ayah sudah tergopoh2 sambil membawa lap lantai, eh tenyata azzam pipis di depan tv.kita hanya tertawa
*karena ayah harus pergi ke panitiaan qurban, maka kubawa azzam n assistant jalan2, sambil berharap dia tidak pipis,pulangnya ternyata azzam sudah pipis di celana sebelum kuantarkan lagi ke KM.
*karena waktunya bobok siang, kuganti celananya dan kugiring ke kamar untuk bobok, ternyata tidak berlangsung lama ada bau khas azzam yg menyeruak, wkwkkww ternyata azzam eek, kugiring ke KM(aku hanya tersenyum)
*abis bobok siang kugiring lagi ke KM,dia tetap tidak mau pipis..beberapa menit di depan TV dia sukses pipis..akhirnya karena sudah waktu ashar sekalian kumandikan dan berhenti perjuangan untuk hari ini..

jadi sabtu kemarin, azzam sampai dengan sore hari 5 x ke KM 4 x tanpa pipis, 1x dengan pipis, 2x ngompol di depan tv, 1 kali nggembol(PUP)

ini ceritaku,bagaimana dengan ibu2 yg lain?wkwkwkwkw

Jumpa lagiii

Lamaa banget nga nulis blog
kemana kemana...
harus mulai dari mana yack..

Kehidupan berjalan seperti air yg mengalir meskipun kadang tidak sebagus rencananya:)tapi alhamdulilah kita sekeluarga masih terus bisa bertahan.Di sini(Simprug Diporis -red)bersama dengan orang-orang terpilih, terpilih untuk jauh dari sanak saudara, terpilih untuk mampu survive menaklukkan kota jakarta, terpilih untuk mengasuh dan mendidik anak sendirian tanpa bantuan dari orang tua. Hidup mengajarkan bahwa kebahagiaan sebanding lurus dengan penerimaan kita. Baik dan buruk, kecil ataupun besar jika kita bisa menerima dan menikmatinya sebagai taqdir Alloh pasti tidak akan ada perasaan kurang.