1.
Pada saat itu terdapat yahudi miskin yang diusir dari masjid karena gubuknya
menjadi pemandangan yang buruk diatara masjid yang megah berdiri, kemudian
yahudi itu datang kepada Rasulullah dan menceritakan kejadian yang dialaminya.
Singkat cerita yahudi itu diutus Rasulullah untuk menghadap kembali kepada umar
dengan membawa sebuah pedang. Ternyata setelah menerima pedang itu Penguasa
sekaliber umar pun tunduk dan menangis, ternyata pada pedang yang dibawa yahudi
terdapat tanda yang dibuat rasulullah berupa garis lurus, itu artinya meski
sebagai penguasa umar harus tetap perprilaku lurus dan memberikan pengayoman
masyarakatnya baik yang seiman maupun tidak, SUBHANALLOH..
2.
Dikisahkan saat itu terdapat seorang lelaki yang akan mengadu kepada beliau
perihal perbuatan isterinya yang sangat cerewet, tapi setelah beliau datang
kepada Umar bin Khatab yang saat itu terdiam karena isteri beliau sedang
menceramahi beliau, maka setelah isterinya pergi disilahkan lelaki tersebut dan
umar berkata: “Taukah engkau kenapa saat isteriku menceramahiku aku hanya
diam?” karena dialah seseorang yang selalu menyiapkan makanan untuk aku dan
keluargaku, dialah orang yang menyediakan pakaian yang kukenakan sehingga
terlihat berwibawa dihadapan kalian, dialah orang yang selalu menungguku dengan
kecemasan saat aku belum pulang kerumah dan dialah orang yang melahirkan,
mengurus dan membesarkan anak-anakku sehingga menjadi orang yang cerdas dan
sholeh di kemudian hari”
Dari
dua kisah diatas memberikan contoh
kepada kita tentang tingginya ahlaq seorang pemimpin “Umar bin Khatab”,
seorang pemimpin haruslah menjadi seorang yang kuat dalam menegakkan hukum dan
syariahnya kepada penduduknya, memikirkan nasib penduduknya bahkan di dalam keluargapun
beliau merupakan sosok yang lemah lembut dan cinta keluarga. Pastinya kita akan
sangat rindu dengan pola kepemimpinan khalifah sepeninggal rasulullah seperti
kepemimpinan Umar, dan yang bisa kita lakukan sebagai rakyat adalah dengan
:
1. Berdoa agar kita memiliki pemimpin
yang berjiwa sebagaimana Umar terhadap rakyatnya, menjadi rakyat dari
pemimpin yang hanya takut kepada Alloh SWT, tanpa takut kepada apapun sehingga
jika mereka akan berbuat dzolim akan ada Alloh yang melihatnya sebagaimana
dalam firmanNYA di surat(QS Yunus: 62):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar