Berawal
dari suami saya yang mengirimkan link youtube di alamat :
Mumpung
lagi heboh Piala Dunia di stasiun televisi kita, video tersebut
berisi foto-foto para pemain sepak bola dunia yang sedang melaksanakan
ritual khusuk sebelum pertandingan dimulai atau saat moment-moment berharga
dari sebuah pertandingan sepak bola yaitu sebuah GOAL terjadi. Entah mengapa
setelah selesai menonton video tersebut dada saya bergetar, SUBHANALLOH, hal
yang belum pernah saya lihat dan rasakan,.sebenaranya saya bukan fans bola
layaknya suami tetapi dari dialah saya mengetahui bahwa sepak bola itu banyak
cerita bahkan banyak perilaku pemainnya yang bisa dicontoh..pastinya saya
bingung saat itu tapi dengan melihat video ini akhirnya saya mengerti….
Kilasan
diatas merupakan prolog dari sebuah pemikiran saya tentang dunia islam dan
dunianya saat ini. Jika kita baca berita di belahan dunia manapun islam telah
banyak berkembang mengenai jumlah pengikutnya, saya sempat kaget ketika
mengetahui bahwa pemeluk umat islam setiap tahunnya mengalami kenaikan hal ini
bisa kita lihat dari media online seperti: http://www.bersamadakwah.com/2011/09/inilah-jumlah-muslim-dan-perkembangan.html. Bahwa jumlah dari penduduk muslim terus bertambah adalah
benar tapi, apakah begitu halnya dengan kualitas setiap muslimnya? Berbicara
dengan kualitas tentunya kita pasti ingat akan sabda Alloh SWT dalam surat Ali
imron 3 ayat 110:
Artinya:
“Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,(karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah yang mungkar, dan beriman
kepada Alloh sekiranya ahli kitab beriman, tentunya itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman,
namun kebanyakan mereka adalah orang- orang yang fasik.
Kalimat ini merupakan persaksian Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) atas Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang mengikutinya, bahwa mereka itu diciptakan dengan segala keutamaannya.
Jadi
kesimpulannya, memang benar kita umat islam merupakan manusia pilihan, tapi
tentunya dengan konsekwensi perbuatan pilihan pula khan?diantara banyaknya
budaya hedonis duniawi yang semakin marak akhir-akhir ini, diantara begitu
banyaknya hal yang menjadi samar, yang haram menjadi halal, sebagai contoh
makanan, tak peduli produsen pembuatnya sudah melakukan sertifikasi halal
atau tidak kita tidak peduli. pernah berpikir nggak jika seluruh kehidupan kita
memang direkayasa sedemikian hingga, gwazul fikry..perang pemikiran terhadap
islam sudah masuk di segala penjuru kehidupan, ada campur tangan dari umat
diluar islam yang tentunya tidak ingin melihat islam berkembang dan
berkualitas.
Bagaimana
kita sebagai umat islam seharusnya? saat inilah kebanggan kita sebagai
umat islam tengah diuji. Bagaimanakah cara kita menumbuhkembangkan kebanggan
kita sebagai umat islam?
1.
Harus Dimulai dari diri dan lingkungan kita dengan menciptakan lingkungan yang
berpegang kembali kepada Alloh, Rasul dan Tuntunan Islam secara kaffah, kembali
kepada Al qur an dan sunah.
2.
Mencari teman yang terus mengingatkan kita kearah kebaikan
3.
Menghidupkan kembali tradisi-tradisi islam sebagai contoh sederhana berdoa
sebagai wujud identitas kita sebagai muslim layaknya yang dilakukan teman-teman
pemain sepak bola muslim dunia sesuai prolog diatas, selalu bersemangat di
setiap kegiatan kita sehari-hari seperti kecepatan 42Mbps nya Indosat yang
penuh semangat, melesat dengan cepat:)
1 komentar:
original mba tulisannya, like this:)
Posting Komentar