Senin, 02 Desember 2013

Tiap orang adalah leader minimal untuk dirinya sendiri

Ada yang hilang? Pasti…
Namun bukankah tidak ada yang abadi di dunia ini?abadi hanya milik Alloh SWT, bahkan malaikatnyapun akan dimatikan sesuai riwayat yang pernah saya dengarkan dari guru gaji saya sedari kecil..

Setiap orang adalah leader minimal buat dirinya sendiri, hal yang selalu saya ingat, perkataan dari seorang CEO GE yang talk shownya saya ikuti beberapa hari kemarin, mungkin saya hanya pegawai biasa di tempat saya bekerja sekarang, bukan menjadi apa-apa, sangat kecil jika dibandingkan dengan tempat saya bekerja yang notabene merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, namun disisi lain, selalu saya tegaskan dalam hati saya, saya adalah leader  keluarga saya, leader untuk usaha mandiri yang sudah mulai 1 th ini saya rintis. Mama Chubby…

Benar memang Alloh tidak selalu memberi apa yang kita minta, memang manusia penuh dengan keterbatasan, keterbatasan mata untuk melihat maupun keterbatasan hati untuk menerima segala hal, nah peran khusnudzon disini diperlukan, masa siy kita suudzon kepada pencipta kita, yang telah memberikan semuanya, nikmat hidup dan segala yang berlimpah tanpa kita minta sebelumnya..Galau, hampa pasti ada, namun bagaimaan kita menyingkapinya, kalau saya..., saya suka menuliskan semua yang ada di dalam hati, segala hal dari mulai bahagia, kecewa, hal yang tak tersampaikan, setiap hal yang tidak sesuai dengan hati selalu saya tuliskan melalui sebuah kata, saya suka bercerita, suka menulis, suka bertemu dengan orang2 hebat yang penuh motivasi yang selalu bisa membangkitkan mood booster saya…
Selanjutnyaaa hhmmm memang di dunia ini tidak ada yang mudah, tapi alangkah bijaksananya jika kita tetap menjadi manusia tangguh, yang tak akan goyah oleh goncangan  apapun, bukankah mutiara juga mengalami proses yang sulit, rumit dan lama untuk menjadi sebuah mutiara??menerima, menjalani dan tetap bersyukur, lebih baik berdoa kepadaNya untuk diberikan kelapangan hati, menerima daripada hanya sekedar keinginan  untuk sebuah keluasan rizky terlebih hanya sebuah materi semata..

Selasa, 26 November 2013

Cintaku berlabuh disini..

“sebuah parkiran dengan hamparan sepeda motor ber plat L, berbaris rapi sambil disisi kanan kirinya berderet mobil-mobil agak beragam platnya mulai L, W sampai B. Beberapa hari ini pandangan saya selalu menyapu parkiran motor yang berbatasan dengan gedung sentral dan hamparan MSC yang kokoh berdiri sambil mencari satu sosok wajah. Bertatap mata, saling pandang, hanya hal itu yang saya lakukan dengan “dia” si pemilik badan kurus dan kacamata super minus ketika pandangan saya bertemu dengan “dia”..

cerita itu ternyata sudah berlalu 7 tahun..dialah sekarang yang menjadi suami saya dan ayah dari anak-anak saya ..hamparan parkiran itu adalah gedung Indosat Kayoon Surabaya yang mempertemukan kami untuk pertama kalinya, hingga saya mengikutinya untuk hijrah di Jakarta..Indosat tetap membuat saya cinta terbukti dengan masih seringnya kita bekerja dan berangkat bareng menuju kantor pusat di Monas selama 7 tahun ini. Lingkungan kerja yang nyaman dengan teman kerja seumuran, boss yang meskipun saat jam kerja galak memastikan KPI kita dengan bertubi-tubi request tetapi selalu ramah saat jam istirahat, kegiatan tentang berhamburannya kita menuju musholla untuk melaksanakan sholat jamaah saat adzan berkumandang dari corong speaker gedung, atau bahkan saat ada kur kur teman berulang tahun dengan deliveri Pizza yang kita bisa nikmati saat jam-jam rawan kedua cacing diperut minta jatahnya (jam 15:00 keatas WIB-red). Semua itu adalah sebagian kecil cerita yang menunjukkan begitu cinta dan bangganya saya dan suami terhadap Indosat. Ternyata Indosat bukan hanya sebuah tempat saya menemukan tambatan hati dan rezeki, semua yang ada disini adalah sebuah lingkungan keluarga yang selalu mengingatkan saya untuk terus mencintai dan selalu ingin kembali pulang seperti di rumah sendiriJ

Kamis, 18 Juli 2013

Menjadi pribadi yang Positif dan Produktif

Memasuki pekan kedua Ramadan yang dirasakan makin semangat, suasana kantor dengan kegiatan kajiannya juga semakin menambah pengetahuan kami tentang Al quran dan sunah. Meski di luar negeri kita sedang mendengar banyak terjadi gejolak diantaranya Mesir dengan 7 juta orang demonstran pendukung Presiden Mursinya, maupun di dalam negeri yang masih bergejolak dengan harga sembako sebagai imbas naiknya BBM..Pikiran saya melayang dan berusaha mengingat kembali materi kajian di tanggal 11 Juli 2013 yang mendatangkan isteri dari mantan penyiar acara di salah satu stasiun televisi dan conference call dengan beliau. Kenapa ingatan saya melayang kesana karena menurut saya berbagai gejolak yang terjadi bisa kita jadikan pengalaman sebagaimana yang Pak pepeng dan Ibu tami coba kisahkan pada saat itu. Sebagai penderita Multiple sclerosis sebuah penyakit yang menyerang sistem syaraf pak pepeng harus mengikhlaskan keadaan dirinya lumpuh bagian tubuh kebawah, selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun beliau harus menerima sebuah keadaan yang bahkan belum diketahui apakah penyebab dari sakit tersebut apalagi obatnya, "menerima Apa yang Alloh berikan kepada kita, sesakit apapun, seburuk apapun, menerima dahulu dan minta hanya kepada Alloh untuk bisa menjalani dan sembuh" itu yang selalu saya ingat. Sedangkan peran sang isteri pun tak kalah hebatnya, bagaimana mengurus suami yang sebelumnya sebagai kepala rumah tangga dengan segala kekuatannya, yang saat ini bahkan untuk melaksanakan hajatnyapun harus dibantu. "Multitasking MOM" itu yang saya ingat tentang sosok isteri dari Pak pepeng ini. Melalui sharing mereka sungguh saya merasa sangat kecil dan tentu saja Alloh sangat Maha Kuasa.  Dari kesabaran mereka, meski Pak pepeng sudah tidak bisa bekerja kembali tapi beliau tetap punya prinsip "pantang mati sebelum ajal", beliau melakukan usaha melalui tempat tidurnya, menulis menjadi pilihannya, melalui buku, sharing tentang penyakitnya selama 7 th beliau membuktikan bahwa pasti ada jalan yang Alloh berikan.


melalui cerita diatas dapat kita ambil hikmah:
tentunya kita yang masih dititipi kesehatan untuk tak lupa bersyukur dan bentuknya adalah dengan work hard pray harder tentunya, saat kita masih sehat supaya tidak menyianyiakannya, menjalankan peran kita secara profesional, bekerja positif dan produktif karena ada Alloh yang selalu melihat kita, semoga kita semua terus dilimpahkan rahmatNya dengan rezeki yang terus mengalir fidunya wal akhirah, aamiin... sebagaimana firman Alloh dalan Surat At Thaha 132:


Rabu, 17 Juli 2013

Merindukan pemimpin Sekuat sekaligus Selembut Umar Bin Khatab

Seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat kerja, sembari menyiapkan peralatan perang ke medan jihad karena lingkungan kerja buat kita adalah medan jihad, dan menyiapkan bekal  makanan(kecuali di bulan ramadan ini tentunya) kami sekeluarga selalu menonton berita di salah satu media televisi swasta. Berbagai berita muncul di televisi mulai kasus korupsi yang tidak berkesudahan, harga sembako yang semakin naik akibat kenaikan BBM yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Ingatan saya melayang kepada materi kajian yang sering saya terima mengenai seorang pemimpin besar yang kuat dalam menjalankan tugasnya tetapi sangat lembut hati dan begitu lunaknya beliau ketika berhadapan dengan isteri beliau..tentunya kita pasti sangat mengenal sosok ini, dialah salah seorang khulafaur rasyidin Umar bin khatab..Banyak hadist yang menceritakan kisah beliau diataranya:

1. Pada saat itu terdapat yahudi miskin yang diusir dari masjid karena gubuknya menjadi pemandangan yang buruk diatara masjid yang megah berdiri, kemudian yahudi itu datang kepada Rasulullah dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Singkat cerita yahudi itu diutus Rasulullah untuk menghadap kembali kepada umar dengan membawa sebuah pedang. Ternyata setelah menerima pedang itu Penguasa sekaliber umar pun tunduk dan menangis, ternyata pada pedang yang dibawa yahudi terdapat tanda yang dibuat rasulullah berupa garis lurus, itu artinya meski sebagai penguasa umar harus tetap perprilaku lurus dan memberikan pengayoman masyarakatnya baik yang seiman maupun tidak, SUBHANALLOH..
2. Dikisahkan saat itu terdapat seorang lelaki yang akan mengadu kepada beliau perihal perbuatan isterinya yang sangat cerewet, tapi setelah beliau datang kepada Umar bin Khatab yang saat itu terdiam karena isteri beliau sedang menceramahi beliau, maka setelah isterinya pergi disilahkan lelaki tersebut dan umar berkata: “Taukah engkau kenapa saat isteriku menceramahiku aku hanya diam?” karena dialah seseorang yang selalu menyiapkan makanan untuk aku dan keluargaku, dialah orang yang menyediakan pakaian yang kukenakan sehingga terlihat berwibawa dihadapan kalian, dialah orang yang selalu menungguku dengan kecemasan saat aku belum pulang kerumah dan dialah orang yang melahirkan, mengurus dan membesarkan anak-anakku sehingga menjadi orang yang cerdas dan sholeh di kemudian hari”

Dari dua kisah diatas memberikan  contoh kepada kita tentang tingginya ahlaq seorang pemimpin “Umar bin Khatab”, seorang pemimpin haruslah menjadi seorang yang kuat dalam menegakkan hukum dan syariahnya kepada penduduknya, memikirkan nasib penduduknya bahkan di dalam keluargapun beliau merupakan sosok yang lemah lembut dan cinta keluarga. Pastinya kita akan sangat rindu dengan pola kepemimpinan khalifah sepeninggal rasulullah seperti kepemimpinan Umar, dan yang bisa kita lakukan sebagai rakyat adalah dengan :

      1. Berdoa agar kita memiliki pemimpin yang berjiwa sebagaimana Umar terhadap rakyatnya, menjadi  rakyat dari pemimpin yang hanya takut kepada Alloh SWT, tanpa takut kepada apapun sehingga jika mereka akan berbuat dzolim akan ada Alloh yang melihatnya sebagaimana dalam firmanNYA di surat(QS Yunus: 62):


2. Mulai membangun peradaban dari scoope yang kecil yaitu dari keluarga kita dahulu, meningkatkan pemahaman kita tentang Islam kepada seluruh anggota keluarga, setiap aktivitas yang kita lakukan hendaknya didasarkan kepada Al quran dan Sunahnya, bekerja giat, menularkan hal yang positif kepada lingkungan sekitar, menjadi pribadi yang terbaik, umat yang terbaik.

Selasa, 16 Juli 2013

Bertemu kembali dengan Ramadan 1434H

Alhamdulillah..
akhirnya kita dipertemukan kembali kepada tamu agung, tamu khusus yang dikirimkan Alloh SWT ke rumah kita. kenapa kita menyebutnya dengan agung?
”karena seandainya para hamba tahu yg terdapat pada ramadhan, niscaya mereka harapkan ramadhan terjadi sepanjang tahun “(HR Thabrani)

Ramadan ini merupakan Ramadan keempat kami di Tangerang, tidak terasa sudah hampir seusia anak kami yang 1, berada jauh dari orang tua yang berada di jatim..Ramadan tahun ini sedikit berbeda karena sudah ada penghuni baru di rumah kami, dede Malika yang lahir desember 2012 kemarin, kalau dibilang tambah rempong ya begitulah hehehe..tapi kembali lagi ke kalimat “dinikmati saja dan selalu bersyukur”, bukankah segala hal akan menjadi indah dan mudah sebagaimana bentuk penerimaan kita??


Pengennya Ramadan kali ini:
 1. Dikabulkan segala doa dan cita2..
 2. Bertambah rezeki dan dimudahkan dalam segala hal
 3. Menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya
 4. Nasiboxmamachubby makin berkembang duoonkk (hehehe teteup)
 5. Tahun depan bisa menyekolahkan mas azzam ke Daqu
 6. Bisa balik ke jatim, dekat dengan kedua orang tua
 7. Mendapatkan lailatul qodar

Aamiin..YRA

Kamis, 28 Maret 2013

Lahirnya si kecil Malika..25 desember 2012

Lama sekali rasanya tidak menulis blog..hhmm pengen update seputar si dede bayi secara dia belum sekalipun tersentuh tulisan d blog ini.
Iqlima malika Salma, seorang perempuan cantik, pemberani yang membawa keselamatan bagi keluarganya. Kalau ingat proses melahirkan si Malika tentunya sudah nga selama waktu proses ketika mamasnya dulu, tetapi buka sebuah kelahiran unik jika tidak menyimpan cerita tertentu.
Kronologisnya:
*si cantik malika perkiraan lahirnya di tgl 20 desember 2012, tetapi jika mundur sampai tgl 25 desember 2012 maka harus dilakukan cek denyut jantung (saya lupa namanya atas rekomendasi dokter)
*Hari berganti hari dan sampailah kepada hari yang ditentukan sebagai deadline kelahiran. ternyata si cantik belum jga menunjukkan tanda2 kelahirannya. Akhirnya dengan diantar suami ke kami menuju RS untuk memeriksakan denyut jantung si jabang bayi. Hari itu karena bertepatan dengan hari Natal bagi umat kristiani sehingga memang jadual libur untuk dokter spesialis. setelah masuk ke ruang bersalin, saya segera dipasangi semacam sabuk di perut oleh perawat yang sedang ada disitu untuk mengukur detak jantung si bayi dan sekaligus dilihat kurvanya. Setelah selang 1 jam, pada kenyataannya semuanya masih baik. Saya diberi opsi oleh si bidan setelah mereka menghubungi dokter SPOG saya melalui telepon, opsinya apakah akan menunggu di RS dengan diberi induksi, ataukah pulang sambil menunggu mules di rumah. Dengan persetujuan mama dirumah dan juga rembukan ma maz akhirnya saya pilih opsi pertama. Saya baru tahu ternyata induksi itu banyak macamnya bukan Cuma pemberian obat yang melalui infus. Induksi yang 1, pemberian semacam suntikan yang dimasukkan ke dalam jalan belakang(dubur-red), mungkin sepeti pencahar untuk kinerjanya ya yang jelas setelah itu saya merasakan mules dan buang2 air besar dengan begitu hebatnya hehehe, untuk induksi ke 2 saya diberi semacam pil kecil yang ditaruh di bawah lidah dan tidak boleh dikunyah, kalau saya rasakan rasanya si obat ini seperti rasa obat maag promag, induksi berlangsung pada pukul 2 siang kemudian saya menuju kamar perawatan dan sampai saat itupun saya belum merasakan mules tanda ada pembukaan. karena belum membawa apa2 sebagai bekal di RS maka suami saya suruh pulang mengambil perbekalan n menjemput mama, mba wi, serta mas azzam. Tepatnya jam 4 sore saya akhirnya merasakan mules, mules yang pertama, dicek dalam oleh bidan yang bertugas, pembukaan 3, kontraksi teratur tiap beberapa detik mulai saya rasakan, wiiii rasanya begitu sakit..setelah itu pembukaan berlangsung dengan cepat,3..4..5..6.. keluarga datang saat saya benar2 sudah kesakitan dan bercucuran keringat, saya belum pernah merasakan mules yang begitu hebatnya seperti ini, akhirnya saat magrib saya masuk ke ruang melahirkan, rasa sakit bahkan sakit sekali saya rasakan sampai sampai saya meremas2 tangan perawatnya dan menjerit2 histeris, benar2 sakit..hohoho.. mungkin klo ditanya, mana yang paling sakit saat menunggu melahirkan atau saat melahirkan? menurut saya menunggu pembukaanlah yang sangat sakit, kalau proses keluarnya bayi mah nga sakit hehehe..akhirnya dengan tanpa mengejan sepertinya jam 7 malam, ketuban pecah berbarengan dengan lahirnya si dede ndutz malika..alhamdulilah...legaaaa..
Memiliki bayi yang ke2 inih saya benar2 mempunyai target untuk bsa lebih memberikan yang terbaik buatnya…semoga bisa ngasi asi full sampai minimal dia berusia 2 th seperti ibu saya dahulu, aamiiinn..hikz jadi inget ibuku..