Rabu, 17 Juli 2013

Merindukan pemimpin Sekuat sekaligus Selembut Umar Bin Khatab

Seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat kerja, sembari menyiapkan peralatan perang ke medan jihad karena lingkungan kerja buat kita adalah medan jihad, dan menyiapkan bekal  makanan(kecuali di bulan ramadan ini tentunya) kami sekeluarga selalu menonton berita di salah satu media televisi swasta. Berbagai berita muncul di televisi mulai kasus korupsi yang tidak berkesudahan, harga sembako yang semakin naik akibat kenaikan BBM yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Ingatan saya melayang kepada materi kajian yang sering saya terima mengenai seorang pemimpin besar yang kuat dalam menjalankan tugasnya tetapi sangat lembut hati dan begitu lunaknya beliau ketika berhadapan dengan isteri beliau..tentunya kita pasti sangat mengenal sosok ini, dialah salah seorang khulafaur rasyidin Umar bin khatab..Banyak hadist yang menceritakan kisah beliau diataranya:

1. Pada saat itu terdapat yahudi miskin yang diusir dari masjid karena gubuknya menjadi pemandangan yang buruk diatara masjid yang megah berdiri, kemudian yahudi itu datang kepada Rasulullah dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Singkat cerita yahudi itu diutus Rasulullah untuk menghadap kembali kepada umar dengan membawa sebuah pedang. Ternyata setelah menerima pedang itu Penguasa sekaliber umar pun tunduk dan menangis, ternyata pada pedang yang dibawa yahudi terdapat tanda yang dibuat rasulullah berupa garis lurus, itu artinya meski sebagai penguasa umar harus tetap perprilaku lurus dan memberikan pengayoman masyarakatnya baik yang seiman maupun tidak, SUBHANALLOH..
2. Dikisahkan saat itu terdapat seorang lelaki yang akan mengadu kepada beliau perihal perbuatan isterinya yang sangat cerewet, tapi setelah beliau datang kepada Umar bin Khatab yang saat itu terdiam karena isteri beliau sedang menceramahi beliau, maka setelah isterinya pergi disilahkan lelaki tersebut dan umar berkata: “Taukah engkau kenapa saat isteriku menceramahiku aku hanya diam?” karena dialah seseorang yang selalu menyiapkan makanan untuk aku dan keluargaku, dialah orang yang menyediakan pakaian yang kukenakan sehingga terlihat berwibawa dihadapan kalian, dialah orang yang selalu menungguku dengan kecemasan saat aku belum pulang kerumah dan dialah orang yang melahirkan, mengurus dan membesarkan anak-anakku sehingga menjadi orang yang cerdas dan sholeh di kemudian hari”

Dari dua kisah diatas memberikan  contoh kepada kita tentang tingginya ahlaq seorang pemimpin “Umar bin Khatab”, seorang pemimpin haruslah menjadi seorang yang kuat dalam menegakkan hukum dan syariahnya kepada penduduknya, memikirkan nasib penduduknya bahkan di dalam keluargapun beliau merupakan sosok yang lemah lembut dan cinta keluarga. Pastinya kita akan sangat rindu dengan pola kepemimpinan khalifah sepeninggal rasulullah seperti kepemimpinan Umar, dan yang bisa kita lakukan sebagai rakyat adalah dengan :

      1. Berdoa agar kita memiliki pemimpin yang berjiwa sebagaimana Umar terhadap rakyatnya, menjadi  rakyat dari pemimpin yang hanya takut kepada Alloh SWT, tanpa takut kepada apapun sehingga jika mereka akan berbuat dzolim akan ada Alloh yang melihatnya sebagaimana dalam firmanNYA di surat(QS Yunus: 62):


2. Mulai membangun peradaban dari scoope yang kecil yaitu dari keluarga kita dahulu, meningkatkan pemahaman kita tentang Islam kepada seluruh anggota keluarga, setiap aktivitas yang kita lakukan hendaknya didasarkan kepada Al quran dan Sunahnya, bekerja giat, menularkan hal yang positif kepada lingkungan sekitar, menjadi pribadi yang terbaik, umat yang terbaik.

Tidak ada komentar: