Senin, 17 September 2012

Kebahagiaan Pasca Lebaran..

Memulai aktivitas kembali dengan seambreg kegiatan pasca lebaran, sebelumnya libur selama satu minggu benar2 membuat fresh dan seperti handphone yang telah tercharger dengan penuh. Memulai rutinitas, dimulai dengan menyiapkan masakan buat keluarga, menyiapkan bekal buatku, ayah n azzam sekolah, memastikan azzam telah dimandikan dan siap untuk ditinggal bekerja sementara dia jam 8:00 akan masuk sekolah. Di kantor bersiap dengan kerjaan yang telah menunggu dimeja, maklum masih ikut orang jadi harus mengikuti segala aturan dan tugas yang diberikan atasan. Beruntung punya kantor yang sama dengan suami meski hanya beda bagian saja jadinya setiap pagi memecah kemacetan jalan daan mogot jakbar sepanjang 9 km dengan asyik berboncengan ria menaiki sepeda motor, selain memang belum diberi mobil oleh Alloh kami rasa sepeda motor adalah media terbaik untuk sampai kekantor karena dengan itu kita bisa melewati jalan2 pinggiran yang tidak terkena macet, alhamdulilah….

Kehidupan berjalan sesuai kehendakNya..itulah sebabnya hari-hari yang kami lalui sedapat mungkin menjadi sesuatu yang indah, kami sadar masalah dan keinginan akan selalu ada, manusiawi jika setiap hari yang kita lalui akan ada benturan demi benturan baik yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi maupun sosial namun, prinsip kita adalah menjadikan semuanya hanya masalah kecil yang tidak ada artinya apa-apa. Hidup di kota besar dengan segala masalahnya, membuat kami semakin dewasa dalam mengerti arti dari kehidupan. Kedewasaan kami juga tumbuh berkat orang-orang disekitar kami, beruntung kami memiliki lingkungan kantor yang selalu menyediakan fasilitas ruhani sebagai media kami untuk menuntut ilmu agama, mungkin hal yang agak janggal kedengarannya, Yah..ditempat kerja ini media ilmu terbuka luas dari senin sampai jumat gratis, ini yang membuat kami bisa berpikir bahwa kebahagiaan itu tidak hanya bergantung kepada banyaknya materi dan kekuasaan. Kebahagiaan itu sebanding dengan penerimaan kita terhadap rezeki yang diberikan Alloh kepada kita. Penerimaan bukan berarti pasrah duduk dan terdiam tetapi lebih kepada kesabaran kita ketika bentuk doa dan ihtiyar kita telah mencapai maximal, hidup mengajarkan kepada kita ada dzat yang maha Kuasa atas segalanya dialah Alloh SWT, hal yang menjadi alasan kita berasal dan diciptakan. Kedewasaan ruhani ini adalah sebuah karunia yang patut kita syukuri karena dengan hal itu dunia dan segala isinya bukanlah semata-mata yang ingin kita cari, sebagai muslim tentunya kita sudah bisa berpikir lebih maju kedepan yaitu ada balasan yang jauh lebih indah daripada hanya sekelebat indahnya dunia ini, tentunya kita sudah mengetahui ada masa depan setelah kita hidup, ada kematin setelah kehidupan kita, ada saat pertemuan dengan kekasih kita dan tentunya kerajaan Mulk yang keindahannya bisa kita banyangkan melalui Al Quran..

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan naungan yang terbentang luas; dan air yang tercurah; dan buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya. (Al-Waqiah: 27-33).

Jadi masih adakah kesedihan jika kita telah punya fisi misi yang begitu terhampar jelas seperti itu??Wallahualam bissahab..

Tidak ada komentar: