Kamis, 07 Juni 2012

Diary Shone and Nam part 1

Setelah perjumpaan kami terakhir siang kemarin, air mata memang tak henti2nya mengalir deras di pipiku, bahkan beratnya kelopak mataku menahan beban air mata membuat bengkak mataku pagi ini. Kubuka jendela kamar, kurasakan sejuknya udara pagi menyentuh tubuhku, matahari pagi yang tidak sebegitu panas telah menyeruak masuk ke dalam kamarku, aku telah bangun agak siang, beruntung karena sedang berhalangan jadi aku tidak perlu melakukan ritual sholat subuh seperti biasa. Kulangkahkan kakiku menuju meja belajar, kupandangi tempelan catatan kimia turunan logam di dinding, foto bersama sahabat2ku dan pastinya mr smile. Kuraih si mr smile dan kupaksakan untuk tersenyum meski terasa berat, mengingat kembali kejadian siang kemarin bahwa sudah tiga tahun aku memendam perasaan ini terhadap kak shone, dan kupikir kemarin adalah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanku padanya, tapi ternyata dia telah menjalin hubungan dengan kak Pin seminggu yang lalu, seminggu yang lalu..seandainyaa..aaccchh peristiwa itu semakin membuatku sedih..
“nam..nam..sudah bangun?”suara ibu dari balik pintu kamar
“iya bu, sudah”
Kubuka pintu kamar, kulangkahkan kaki menuju ruang makan, kulihat si ping adekku yang bersiap akan berangkat kesekolah sedang melahap sarapan paginya bersama ibu.
“ayo sana cepat mandi, kamu nggak ke sekolah?” nam?tanya ibuku
“nggak bu, kan baru ujian kemarin”. Sambil kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi. “lhaa aku diantar siapa?tanya si ping adekku “naik angkutan, kakak libur” sahutku..”hiyaaaa”rengek si Ping
“nam tadi di depan rumah ada album, dan belum ibu lihat isinya apa karena tidak ada tulisan apa2 hanya album tebal berwarna hitam, coba nanti kamu lihat yaaa ibu taruh disamping TV” berkata ibu di depanku saat selesai mandi. “baik bu”. Sambil penuh rasa penasaran kulangkahkan kakiku menuju meja TV di dekat ruang makan.
******************
Terdiam, kupandangi album karena aku merasa tidak pernah mengenal siapa pemilik album tersebut, mulailah kulepaskan tali karet di tengah album, kubuka lembar2 demi lembar, buku ini berisi fotoku..kubuka lembar demi lembarnya lagi, foto transformasi aku dari mulai aku kelas 1 sampai kelas 3, transformasiku dari yang sangat culun sampai berubah saat aku bisa menjadi pemain utama di teater sekolah dan menjadi mayoret drum band sekolah. sebuah album berisi foto2 antara aku dan kak shone di setiap moment, yang sangat tak kusangka sama sekali diam2 dia telah mengambil gambar2ku.

Kak shone berkata di albumnyaa..

“saat Pin merias wajahnya dan kubilang sama saja(maksudku adalah dia terlihat sama saja cantik)”
“saat dia menjadi putri snow white dan aku memberinya apel yang telah kugigit dan kuberikan kepadanya lewat selembar kertas yang mengatakan bahwa apelnya tidak beracun sudah kucoba”
“saat kami perpiknik bersama dan aku bercerita tentang sejarah cumi2 dan kulihat mimik wajahnya tersenyum cantik sekali”
“saat kuberikan bunga mawar putih saat valentine, dan kubilang dari sahabatku padahal sebetulnya itu dari aku”
“saat ingin kuutarakan niatku untuk menyatakan cinta padamu tapi ternyata Top telah lebih dahulu menyatakan perasaannya kepadamu”
Ternyata…inilah jawaban selama 3 th ini, ternyata kak Shone juga memiliki rasa yang sama denganku,hatiku melayang tinggi, menembus angkasa, tubuhku ringan, aku sangat bahagia cintaku ternyata tidak bertepuk sebelah tangan…tapi..pelan2 aku harus menerima kenyataan bahwa kak shone tidak akan menyatakan perasannya kepadaku dan berniat menjadi kekasihku karena antara mereka kak TOP dan Kak SHONE adalah sahabat dan sama2 berjanji tidak akan mencintai wanita yang sama..
*****************************
Seharian ini aku hanya berpikir, apa salahku..apakah salah jika aku memiliki perasaan terhadap kak Shone, apakah salahku jika kemudian antara mereka(kak TOP dan Kak SHONE –red) memiliki perjanjian yang akhirnya mengabaikan perasaanku. Apa maksud kak Shone mengirim album hitam tersebut?dia ingin menunjukkan perasaannya dan perhatiannya selama 3 th ini tapi akhirnya mencampakkanku, aku masih belum mengerti kenapa cinta pertamaku sangatlah rumit…

Tidak ada komentar: